Strategi Jaringan Pemasok

Strategi Jaringan Pemasok (Supply Network Strategy)

Dalam kurung waktu beberapa tahun belakangan kesempurnaan, optimalisasi dan integrasi menjadi fokus dan tujuan sebagian besar perusahaan di seluruh dunia.   Temuan hasil tersebut merujuk pada bukti, dimana  supply chain memberikan perubahan nyata kepada penerimaan perusahaan melalui penekanan pada biaya rendah, pertumbuhan pelanggan dan peningkatan penjualan. Konsep rantai nilai (value Chain merupakan skema baru manajemen saluran yang dibangun oleh perusahaan dengan tujuan orientasi perusahaan terhadap kebutuhan dan keinginan para pelanggannya (Lings 2000). konsep strategi jaringan pemasok merupakan skema baru strategi rantai pemasok yang muncul dan berkembang secara lebih luas atau global cakupannya.  

Supply network strategy merupakan konsep baru manajemen dan filosofi manajemen rantai pemasok yang lahir sebagai solusi para pengambil keputusan dalam menghadapi persoalan yang makin lama makin komplek. Pada lini operasi dan mengakar kuat pada perusahaan kinerja pemasok, keberadaan  Supply network strategy  terfokus pada pengembangan kinerja pemasok melalui jaringan pemasok (supply network). Bahkan  Supply network strategy  diposisikan sebagai sebuah pendekatan “perencanaan” (planning) strategi manajemen. Asumsi ini muncul karena sangat besar manfaat dan artinya bagi sebuah  perusahaan berkaitan dengan operasinya untuk lebih dapat memahami dan mengembangkan peran manajemen jaringan (Ritchie dan Brindley, 2007).

Bagaimanapun manajemen saluran berperan dalam menentukan sukses pemasaran, khususnya dalam menjangkau berbagai jenjang konsumen, akan nampak dalam aliran kegiatan menjual (pemasok dan ritel). Pada dasarnya perusahaan memiliki dua pilihan utama dalam memasarkan produknya yaitu pilihan untuk mengunakan strategi saluran (selling in) dengan memanfaatkan peranan para intermediate dalam pasar atau mengunakan strategi direct marketing dengan secara langsung mengembangkan strategi saluran (selling-out) melalui gerai penjualan yang dimilikinya (Ferdinand 2004) 

Penelitian Snow, et.al., (1992; dalam, Harland dan Knight 2001) mendifinisikan peran jaringan pemasok (supply network) bagi perusahaan adalah media dimana perusahaan akan lebih dapat memainkan peran lebih aktif dan  optimal dalam pengelolaan dan pengoperasian jaringan pemasok yang meliputi perancangan produk, produksi, supplier, pemasaran dan distribusi, kemudian semua elemen tersebut dikoordinasikan dan disesuaikan dengan kondisi  lingkungan dan pasar.

Dari keterangan di atas menunjukan bahwa manfaat dari filosofi manajemen rantai pemasok bagi perusahaan sangat jelas yaitu, merupakan konsep filosofi yang memberikan solusi bagaimana meningkatkan kualitas hubungan penjual dan membeli melalui integrasi strategi pemasok dan pengecer, dan pemgembangan sebuah model supply network (jaringan pemasok).

Penelitian Chandra dan Kumar, (2000) menunjukan praktek-praktek supply chain strategy  mampu menjadi solusi bagi perusahaan. Praktek-praktek manajemen rantai pemasok menunjukan keberhasilan dalam mengatasi persoalan perusahaan yang terkait dengan persoalan sebagai berikut:
1.)  Pengaturan produk (barang) dan servis (jasa) yang dihasilkan perusahaan, 2). Peran konsep jaringan pemasok (supply network) akan membuat pihak perusahaan atau menejemen akan lebih efisien dalam mengatur permintaan dan aliran produk (barang) dan servis (jasa), 3). Manajemen rantai pemasok  merupakan filosofi yang berfokus pada kinerja bisnis yang dibangun dari sinergi manajemen operasi, pemasaran dan konstruk manajemen strategi, 4). Manajemen rantai pemasok merupakan strategi yang dapat memberikan keuntungan yaitu, keunggulan bersaing yang berkelanjutan yang melalui koordinasi dan keterpaduan aktivitas bisnis antara perusahaan pemasok dengan para pengecernya. 

Ada beberapa dimensi yang merupakan elemen penting dari sekian banyak elemen lainnya terhadap berhasil dan tidaknya bagi perusahaan dalam mengimplementasikan filosofi manajemen rantai pemasok (Chandra dan Kumar,2000), adalah sebagai berikut: (1). Struktur perusahaan dan asosiasi (fleksibilitas perusahaan, strategi aliansi), (2). Koordinasi rantai pemasok (hubungan perusahaan, komitmen, kepercayaan pada pemasok dan koordinasisecara total rantai dan jaringan pemasok), (3). Inter dan intra komunikasi perusahaan, (4). Sumber daya (kompetensi inti, TQM), (5). Orientasi manufaktur (membangun strategi manufaktur), (6). Manajemen persediaan dan biaya (Just In Time).

Pengelolaan dan pengoperasian jaringan pemasok yang meliputi perancangan produk, produksi, supplier, pemasaran dan distribusi, kemudian semua elemen tersebut dikoordinasikan dan disesuaikan dengan kondisi lingkungan dan pasar bukanlah persoalan mudah. Namun tidak berarti juga diabaikan keberadaannya. Jaringan pemasok dirumuskan menjadi sebuah strategi yang ditujukan untuk menghadapi tingkat persaingan yang makin meningkat, dan pada sisi lain merupakan media  dalam membangun keunggulan bersaing (Holmberg, 2000). Semua  strategi  yang ada ditujukan pada penerapan strategi generik, yaitu kepemimpinan biaya, diffrentiation, dan focus (Chandra dan Kumar,2000). 

Supply Network Strategy merupakan strategi yang mengunakan beberapa pendekatan yaitu, strategi pemasaran dan strategi operasi.  Supply Network Strategy ditujukan untuk mencapai keunggulan berkesinambungan pada kinerja pemasaran yang baik.

Sumber Pustaka:

  • Chandra, and D. S. Kumar. (2000). Anti-Inflammatory Activity of Ficus racemosa L. and Root of Cissampelos pareira L. Var. Hirsuta (DC) Forman. International Journal of Reserch in Pharmacy and Chemistry, 2(4): 1128-1129.
  • Ferdinand (2004). Manajemen Pemasaran Edisi Ketiga. Belas. Jakarta.
  • Holmberg, K., 2001, Natural Surfactants, Colloid & Interface Science, 6: 148 – 159. 
  • Knight, L.A and Harland, M.C (2001), “ Supply network strategy Role and competence requirements“ , Internasional Journal of Operations & production Managemnet, Vol. 21, No. 4, pp. 476-489
  • Li, Ling. (2007). Supply Chain Management : Concept , Techniques and Practices. Enhancing Value Through Collaboration. World Scientific Publishing Co. Pte. Ltd 
  • Ritchie, B., dan Brindley, C. (2007), "An emergent framework for supply chain risk management and performance measurement",Journal of the Operational Research Society, Vol.58 No.11, hal. 1398–1411. 

This entry was posted in

Leave a Reply

Translate