Menurut Ellis (1988), ada beberapa faktor-faktor utama yang berpengaruh terhadap usahatani, yaitu:
1) Aktifitas Ekonomi Dominan
Aktifitas ekonomi dominan dari seorang petani akan menentukan kondisi usahatani. Sebagian besar aktifitas ekonomi utama seorang petani berkaitan dengan lahan. Umumnya, aktifitas ekonomi utama seorang petani adalah bercocok tanam dengan usaha sampingan memelihara ternak. Namun ada sebagian petani yang mengusahakan lahannya untuk menanam komoditas pakan ternak dengan usaha utamanya melakukan budidaya komoditas peternakan. Petani yang tidak memiliki lahan, buruh tani, dan penggembala nomaden tidak dimasukkan dalam aktitas usahatani.
2) Tanah
Tanah merupakan faktor utama dalam usaha tani selain pekerja keluarga. Petani dapat dikatakan sebagai orang yang memiliki akses terhadap pengelolaan lahan untuk melakukan budidaya tanaman dan ternak. Di beberapa negara, aturan tentang tanah, kepemilikan tanah, dan pengusahaan tanah diatur dengan hukum-hukum dan ketentuan tradisional. Hukum-hukum dan ketentuan tradisional ini berlaku dalam masyarakat secara kuat dan mengakar. Dalam masyarakat petani, tanah merupakan faktor usahatani yang berbeda dengan faktor-faktor usahatani yang lainnya. Perbedaan ini terutama berkaitan dengan harga yang rata-rata meningkat berdasarkan waktu, berkaitan dengan status sosial petani di desa atau suatu komunitas, dan dalam jangka panjang akan berbenturan dengan kebutuhan hidup manusia.
3) Pekerja
Pekerja keluarga merupakan karakteristik utama usahatani yang berkaitan dengan tenaga kerja. Tenaga kerja keluarga dalam usahatani merupakan faktor yang penting untuk kelangsungan usahatani. Pengertian pekerja keluarga berbeda dengan pekerja dalam suatu peusahaan terutama dalam permasalahan gaji, tanggung jawab, dan kepemilikan terhadap usaha. Selain pekerja keluarga, dalam usahatani juga terdapat pekerja di luar keluarga yang mendapatkan upah baik berupa uang tunai ataupun produk non tunai. Walaupun sistem pekerja keluarga dapat dikatakan kurang profesional, kualitas pekerja keluarga dapat mempengaruhi pasar tenaga kerja di suatu komunitas usahatani. Selain itu, kualitas pekerja keluarga ternyata dapat mempengaruhi besarnya permintaan dan penawaran upah dalam pasar tenaga kerja yang lebih luas.
4) Modal
Sumber modal merupakan salah satu aspek modal yang berpengaruh terhadap usahatani terutama permasalahan pendapatan. Modal usahatani bisa berasal dari pinjaman, modal sendiri, atau modal yang berasal dari sistem bagi hasil. Jenis sumber modal akan menentukan besarnya pendapatan yang diterima oleh usahatani. Pendapatan juga mempengaruhi besarnya modal melalui akumulasi modal atau penyisihan sebagian pendapatan untuk penambahan modal usaha. Semakin besar pendapatan yang disisihkan akan menjadikan jumlah modal semakin besar. Namun, besarnya pendapatan yang bisa disisihkan untuk tambahan modal juga dipengaruhi faktor lain, seperti konsumsi rumah tangga.
5) Konsumsi
Kondisi usahatani yang membedakan dengan jenis usaha lainnya adalah hal yang berkaitan dengan konsumsi rumah tangga terutama pada usahatani yang bersifat subsisten. Subsisten adalah bagian dari produk usahatani yang diguanakan untuk konsumsi rumah tangga dan tidak dijual. Hal inilah yang menjadikan integrasi usahatani terhadap ekonomi pasar hanya sebagian, tidak secara keseluruhan namun tetap memegang peranan dalam pasar. Tingkat konsumsi ini besarnya tergantung pada jumlah anggota keluarga usahatani dan tingkat ketergantungan konsumsi rumah tangga terhadap produk usahatani.
Sumber Pustaka:
Ellis F. 1988. Peasant Economics. Farm Households and Agrarian Development. Cambridge University Press. Cambridge.