Budidaya Tanaman Tebu Untuk Tanaman Pertama
Budidaya tanaman tebu untuk tanaman pertama memiliki beberapa tahapan. Tahapan tersebut adalah (Sutardjo, 2002):
1) Perencanaan
Perencanaan tanaman tebu yaitu meliputi jenis tebu yang akan ditanam, bukaan kebun, waktu penanaman, waktu perabukan, dan pemeliharaan tanaman. Denah kebun sudah disiapkan sebelum membuat perencanaan pembukaan tanah. Perkiraan letak dapat diketahui dengan adanya denah sementara. Berdasarkan pengolahan tanah, panjang got dan jumlah lubang per hektar dapat diperkirakan. Got keliling, got mujur, got malang, dan lubang masing-masing ± 200, 150, 1.500, dan 1.500 meter. Petani memerlukan waktu kira-kira satu minggu untuk membuat perencanaan yang rinci. Perencanaan memungkinkan petani menyelesaikan semua pekerjaan tepat pada waktunya. Perencanaan sangat penting karena menyangkut harapan produksi yang akan didapat.
2) Pembukaan kebun
Pembukaan sebaiknya dimulai dari petak yang paling jauh dari jalan utama. Jangan membuka semua petak sekaligus, sebaiknya diselesaikan per petak. Sebelum ditanam sebaiknya got-got sudah mencapai ukuran standar yaitu got keliling atau mujur (lebar 60 cm dalam 70 cm) dan got malang (lebar 50 cm dalam 60 cm). Buangan tanah got diletakkan di sebelah kiri got. Apabila got diperdalam lagi setelah tanam, maka tanah buangannya diletakkan disebelah kanan got, sehingga masih ada jalan untuk mengontrol tanaman. Juringan baru dapat dibuat setelah got-got malang mencapai kedalaman 60 cm dan tanah galian got sudah diratakan. Ukuran standar juringan adalah lebar 50 cm dan dalam 30 cm untuk tanah basah, sedangkan untuk tanah kering 25 cm. Pembuatan juringan harus dikerjakan dua kali, yaitu stek pertama dan stek kedua.Tanah galian pertama harus diletakkan berimpitan dengan tali ukuran dan cara meletakkannya harus teratur, sehingga tidak sulit meletakkan tanah galian kedua yang sebagian harus diletakkan di tepi dinding juringan. Tanah galian lain dari stek kedua diletakkan di atas tanah galian stek pertama.
3) Siap tanam
Tanah tegal dan tanah-tanah yang berpadas ukuran standar tidak dapat dicapai meskipun stek kedua sudah dikerjakan. Sebagai kasuran tanah di dalam juringan dapat digarpu atau diratakan. Tebalnya kasuran tergantung pada keadaan. Apabila masih banyak hujan atau tanahnya basah, maka tebalnya ± 10 cm. Musim kemarau yang terik, tebal kasuran ± 15-20 cm dari permukaan tanah aslinya. Kasuran untuk bibit atau stek tebu harus halus, rata dan dibuat agak tinggi sebelah dengan bagian yang rendah terletak di sebelah yang ada jalan airnya.
4) Tanam
Jenis tebu yang akan ditanam adalah jenis tebu yang hasil produksinya tinggi dan sesuai dengan jenis tanah kebun. Bibit stek harus ditanam berimpitan agar mendapatkan jumlah anakan semaksimal mungkin. Bibit yang dibutuhkan ± 70.000 bibit stek per hektar. Pemeriksaan yang teliti apakah lahan sudah siap ditanam, apakah rumput sudah dibersihkan, dan apakah kasuran sudah cukup tebal dan halus perlu dilakukan sebelum penanaman. Bibit yang akan ditanam harus benar-benar diseleksi di luar kebun. Penyeleksiannya meliputi apakah bibit itu baik, apakah matanya tidak cacat, dan apakah bibit itu berpenyakit atau tidak. Sebelum bibit ditanam permukaan potongan diolesi larutan disinfektans aretan dari 0,5-1 %. Menanam juringan-juringan harus diairi terlebih dahulu untuk membasahi kasuran, sehingga kasuran hancur dan halus. Cara tanam yaitu tanah kasuran harus diratakan dahulu dan digaris dengan kedalaman ± 5-10 cm. Bibit dimasukkan kedalam bekas garisan dengan mata bibit menghadap kesamping. Selanjutnya bibit-bibit tersebut ditimbun dengan tanah. Semua tunas dari bibit rayungan menghadap ke satu arah, kecuali tunas yang berada diakhir juringan menghadap kearah yang berlawanan.
5) Penyiraman
Penyiraman pada waktu tanam tidak boleh berlebih-lebihan. Sebaiknya tidak boleh menanam secara kering, karena bibit tidak bisa melekat di tanah.
6) Penyulaman
Penyulaman sisipan hanya boleh dikerjakan 5-7 hari sesudah tanam, yaitu untuk tanaman rayungan bermata satu. Sulamam ke satu diambil dari tanaman rayungan bermata dua atau dari pembiitan. Sulaman ini dikerjakan pada tanaman berumur tiga minggu dan berdaun 3-4 helai. Cara penyulaman yaitu bibit yang mati dicabut lalau dibuat lubang yang diisi dengan tanah gambur. Setelah tanah disirami, bibit yang baik ditanam dan ditimbun dengan tanah kemudian disiram lagi.
7) Pembumbunan tanah
Tambah tanah biasanya dilakukan ketika tebu berumur 3-4 minggu yaitu tanaman sudah berdaun empat helai. Rumput dibubut dan tanaman disiram sampai kenyang sebelum pembumbunan tanaman. Sesudah pembersihan rumput kemudian dilakukan penyiraman. Tanah yang guludannya ringan tambah tanah kesatu diberikan berupa kriwilan atau tamping kesatu yang ditampingnya tanah kering dan halus. Tebalnya pembunbunan tidak boleh lebih dari 5-8 cm dan harus rata. Bibit harus tertimbun tanah semua agar tidak cepat mengering jika terkena terik matahari.Tanah yang berat dan liat sebaiknya tambah tanah kesatu dilakukan bersama-sama dengan membalik gulud. Langkah selanjutnya yaitu jugar (menghancurkan tanah). Alat yang dipergunakan untuk menjugar adalah garbu kecil bergigi dua. Bagian yang dijugar adalah kiri dan kanan tanaman. Pembunbunan yang kedua dapat dilakukan jika anakan tanaman tebu sudah lengkap dan cukup besar ±20 cm. Umur batang tebu yang normal ± 2 bulan. Penyulaman kedua (terakhir) diusahakan sudah selesai sebelum pembunbunan kedua dimulai. Pembunbunan ketiga (bacar) yang baik diberikan disekitar dan diantara rumpun-rumpun tebu dan sedikit membukit. Sesudah itu semu got harus diperdalam lagi, got mujur sedalam 70 cm dan got malang 60 cm.
8) Kletek (melepaskan daun kering)
Pengkletekan pertama dilakukan setelah membalik tanah dengan garpu. Bersamaan dengan pengletekkan, anakan tebu yang diperkirakan tidak akan tumbuh subur sebaikknya dimatikan saja. Pengletekan yang kedua dilakukan ketika tebu berumur 6-7 bulan. Daun-daun yang dilepaskan adalah daun dari ± 7-9 ruas diatas guludan sampai batas daun-daun yang hijau.
9) Penambahan pupuk
Penambahan pupuk sama dengan penambahan bibit di setiap lubang tanaman, semakin tua tanaman tebu maka semakin kurus tanahnya, sehingga mulai menua perlu menambah pupuk Za. Ketentuan standar untuk tebang satu 0,5-1 kw/Ha dan untuk tebang dua 1,5-2 kw/Ha. Perabukan juga diberikan sebelum tanam yaitu dengan pupuk TSP. Kemudian ± 25 hari sesudah tanam setelah selesai penyulaman kesatu diberikan rabuk Za kesatu lalau disiram. Kebun harus bersih dari rumput-rumputan. Perabukan Za kedua diberikan setelah tanaman berumur ± 1 ½ bulan dan setelah selesai penyulaman kedua. Selesai perabukan semua petak harus disiram dengan hati-hati supaya rabuk tidak mengalir keluar.