Pengelolaan Modal Kerja, Pasar Modal


Pengantar
Dengan semakin berkembangnya dunia usaha dewasa ini, maka persaingan antar perusahaan, khususnya antar perusahaan yang sejenis akan semakin ketat. Untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan dalam menghadapi persaingan yang ketat tersebut, maka diperlukan suatu penanganan dan pengelolaan sumber daya yang dilakukan oleh pihak manajemen dengan baik.

Bagi pihak manajemen, selain dituntut untuk dapat mengkoordinasikan penggunaan seluruh sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan secara efisien dan efektif, juga dituntut untuk dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang menunjang terhadap pencapaian tujuan perusahaan di masa yang akan datang.

Modal kerja sangat berpengaruh bagi suatu perusahaan. Adanya modal kerja yang cukup memungkinkan suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya tidak mengalami kesulitan dan hambatan yang mungkin akan timbul. Adanya modal kerja yang berlebihan menunjukan adanya dana yang tidak produktif dan hal ini memberikan kerugian karena dana yang tersedia tidak di pergunakan secara efektif dalam kegiatan perusahaan.

Kebijakan perusahaan dalam mengelola jumlah modal kerja secara tepat akan menghasilkan keuntungan yang benar-benar diharapkan oleh perusahaan sedangkan akibat pengelolaan modal yang kurang tepat akan mengakibatkan kerugian. Kegiatan penyediaan modal tersebut bersifat dinamis sehingga harus disesuaikan dengan perkembangan perusahaan.

A. Mengelola Modal Kerja
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan modal kerja apakah sudah efisien dalam rangka operasi perusahaan. Hipotesis yang diajukan yaitu pengelolaan modal kerja dalam rangka operasi belum efisien. Dari hasil analisis di dapatkan  :
  • Tingkat perputaran aktiva lancar terutama piutang dan persediaan pada umumnya menurun. Hal ini menunjukan bahwa kinerja perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya yang ada belum tepat sehingga menyebabkan turunnya laba perusahaan. Tingkat perputaran modal kerja juga secara keseluruhan menurun. Penurunan terjadi karena perusahaan menahan kas atau yang dapat dipersamakan denganya dalam jumlah besar demi menjaga posisi likuiditas sehingga menyebabkan perusahaan kurang efektif dalam pemanfaatan aktiva lancar yang dimiliki.
  • Perkembangan profit margin yang diraih menaik dalam arti perusahaan cukup mampu menjaga tingkat penjualan untuk mengimbangi biaya operasional. Tingkat perputaran aktiva lancar yang menurun menunjukan perusahaan belum optimal dalam menggunakan aktiva lancar yang dimiliki, sehingga menyebabkan perkembangan hasil pengembalian atas investasi yang dilakukan perusahaan rendah. Investasi yang sebagian besar dibelanjai oleh modal sendiri tidak diimbangi dengan pencapaian laba operasi yang sebanding, sehingga menyebabkan perusahaan kurang berhasil menanggung biaya bunga yang merupakan unsur pengurang laba operasi dalam menghasilkan laba bersih. Hal ini menunjukan perusahaan kurang efisien dalam pengelolaan modal sendiri ditinjau dari segi laba.
Investasi pada piutang dan persediaan merupakan investasi terbesar yang ditanamkan perusahaan dalam aktiva lancar. Investasi tersebut mengandung unsur biaya berupa hilangnya beberapa kesempatan bagi perusahaan untuk meningkatkan efisiensi. Besarnya biaya tambahan modal pada investasi tersebut, dapat dihitung berdasarkan atas jumlah saldo piutang dan persediaan rata-rata di kali dengan :

  • Persentase profit margin
  • Tambahan bunga modal yang berlaku

Modal kerja diartikan sebagai yang berputar menjadi uang tunai selama satu putaran operasi perusahaan. Sedangkan yang dimaksud dengan satu putaran operasi adalah jangka waktu yang dibutuhkan untuk mengubah uang tunai menjadi persediaan, piutang sampai menjadi uang kembali. Putaran operasi ini berlangsung untuk jangka pendek maupun untuk jangka panjang. Putaran operasi jangka pendek hanya berlaku untuk aktiva lancar sedangkan putaran jangka panjang tidak hanya berlaku untuk aktiva lancar tetapi juga termasuk aktiva tetap. Agar modal kerja dapat terus berputar sejalan dengan aktivitas operasi perusahaan sehari-hari, maka perusahaan perlu adanya suatu pengendalian terhadap sumber dan penggunaan modal kerja, yang dibuat dalam bentuk suatu laporan perubahan modal kerja.

B. Pengelolaan Pasar Modal
Perkembangan pasar modal di Indonesia mengalami peningkatan yang sangat pesat terutama setelah pemerintahan melakukan berbagai regulasi di didang keuangan dan perbankkan termasuk pasar modal. Para pelaku di pasar modal telah menyadari bahwa perdagangan efek dapat memberikan return yang cukup baik bagi mereka, dan sekaligus memberikan konsribusi yang besar bagi perkembangan perekonomian negara kita.

Pasar modal (capital market) merupakan lembaga keuangan bukan bank yang mempunyai kegitan berupa penawaran dan perdagangan efek. Selain itu juga merupakan lembaga profesi yang berkaitan dengan transaksi jual beli efek dan perusahan publik yang berkaitan dengan efek. Dengan demikian pasar modal dikenal sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli modal / dana.

Pasar Modal adalah tempat perusahaan mencari dana segar untuk mengingkatkan kegiatan bisnis sehingga dapat mencetak lebih banyak keuntungan. Dana segar yang ada di pasar modal berasal dari masyarakat yang disebut juga sebagai investor. Para investor melakukan berbagai tehnik analisis dalam menentukan investasi di mana semakin tinggi kemungkinan suatu perusahaan menghasilkan laba dan semakin kecil resiko yang dihadapi maka semakin tinggi pula permintaan investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan tersebut.

C. Kegiatan Pasar Modal
Terdapat beberapa aspek yang berkaitan dengan kegitan pasar modal, yang meliputi :
a.    Pelaku
Pelaku pasar modal adalah pembeli dan penjual dana atau modal baik perorangan maupun badan usaha yang sebagian dari mereka malakukan penyisihan dananya untuk kegiatan produktif dan sebagian lain memerlukan tambahan dana/ modal untuk mengembangkan usahanya.

b.    Komoditas
Komoditas adalah barang atau produk yang diperjual belikan di pasar modal. Yang termasuk komoditas antara lain bursa uang, modal, timah, karet, tembakau, minyak, emas, perkapalan, asuransi, perbankan, dan lainnya.

c.    Lembaga Penunjang
Lembaga penunjang adalah profesi yang berkaitan dengan aktivitas di pasar modal. Lembaga ini antara lain penjamin emisi efek, penanggung (guarantor), agen pembayar (paying agent), pedagang efek, broker, biro adminitrasi efek, dan lainnya.

Terdapat dua cara untuk melakukan inventasi di pasar modal, yaitu sebagai berikut:

  • Pasar Perdana yaitu pasar yang pertama kali melakukan penawaran efek dari penjual efek( emiten ) kepada masyarakat umum. Pembelian efek dapat dilakukan di pasar perdana.
  • Pasar Sekunder dengan harga efek ditentukan oleh kondisi perusahaan emiten, serta kekuatan permintaan dan penawaran efek di bursa. Pembelian efek dapat dilakukan di pasar sekunder.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
  1. Modal kerja diartikan sebagai yang berputar menjadi uang tunai selama satu putaran operasi perusahaan. Sedangkan yang dimaksud dengan satu putaran operasi adalah jangka waktu yang dibutuhkan untuk mengubah uang tunai menjadi persediaan, piutang sampai menjadi uang kembali.
  2. Pasar modal (capital market) merupakan lembaga keuangan bukan bank yang mempunyai kegitan berupa penawaran dan perdagangan efek. Selain itu juga merupakan lembaga profesi yang berkaitan dengan transaksi jual beli efek dan perusahan publik yang berkaitan dengan efek.
  3. Terdapat beberapa aspek yang berkaitan dengan kegitan pasar modal, yang meliputi : Pelaku, Komoditas, dan Lembaga Penunjang.








This entry was posted in

Leave a Reply

Translate